LEGENDA BUJAKNG NYANGKO (2)

Setelah menjadi manusia biasa, dan tiba didunia ini dari Subayatn Sapangko, Bujakng Nyangko berkunjung ke Kampung Pakana (sekarang wilayah Mempawah Hulu-Landak). Di kampung ini hidup sepasang suami istri, yang tidak mempunyai anak. Suaminya bernama Ne Ragen. Sehari-hari Ne Ragen, keluar masuk hutan untuk berburu. Suatu hari (Sore) Ne’ Ragen menunggu binatang buruannya di bawah sebatang pohon beringin (kayu ara), tiba-tiba ia mendengar suara tangisan bayi di atas pohon tersebut. Suara tangisan itu berasal dari bayi yang mati buyu’ (lahir prematur dan meninggal) . Ne Ragen menjadi iba hatinya ketika mendengar tangisan itu. Lalu ia meletakan peralatan berburunya dan naik di atas pohon kayu ara tersebut dan mengambil anak itu, lalu dibawa pulang dan dipeliharanya hingga menjadi dewasa. Anak...

THE ESTERN SEAS

Dua ratus tahun yang lalu, George Windsor Earl, melakukan perjalanan ke pulau Borneo. Ia Nahkoda Kapal Stamford pada Tahun 1834. Perjalanan yang cukup mengesankan tersebut dituliskan dalam bukunya yang berjudul “The Estern Seas.” Kapal Stamford yang dinahkodainya ini disewakan oleh pengusaha-pengusaha Cina di Singapura untuk ke Borneo, khususnya Monterado dan Sinkawang yang waktu itu dikuasa Cina dengan maksud untuk menjajaki kemungkinan diadakannya hubungan dagang bilateral dengan Singapura. G. W Earl pria Inggris yang lahir pada tahun 1805. Selain mahir dalam ilmu pelayaran dia juga banyak tahu tentang sejarah, hukum, dan politik. Karenanya tulisan yang berupa catatan perjalanan ini berisi pandangan dan catatan yang memiliki nilai lebih mengasyikkan. Pengalaman G. W Earl tahun 1834 tersebut...

Risalah Generasi Pak Sakera di Rantau Panjang

Saat itu masih pagi buta. Ayam saja baru berkokok beberapa kali ketika warga Kampung Rantau Panjang dikejutkan suara tiang listrik dipukul bertalu-talu oleh warga Kampung Sei Layang, kampung tetangga.Warga panik, terutama anak-anak dan wanita. Beberapa lari ke jalan. Ada juga yang menerabas semak-semak, masuk hutan karena mengira musuh telah menyerang. Warga lainnya membalas isyarat tersebut dengan memukul tiang listrik juga. Tapi pak Haji Jasuli cuek saja. Ia mencangklong todi’ dan berangkat ke kebun karet untuk menoreh. Dalam bahasa Madura, todi berarti pisau untuk menyadap pohon karet. Jasuli adalah migran gelombang kedua yang tiba di Rantau Panjang, tahun 1971 silam. Tak cuma warga Rantau Panjang dan Sei Layang yang geger, warga kampung sebelahnya yaitu Sei Pogok pun turut gemetar....

TANAMKAN SIKAP MENGHARGAI KEBERAGAMAN, LSM YPPN GELAR SEMINAR PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Pendidikan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di Kalimantan Barat. Melalui pendidikan berbasis multikultural, sikap dan mindset (pemikiran) siswa akan lebih terbuka untuk memahami dan menghargai keberagaman."Dengan pengembangan model pendidikan berbasis multikultural diharapkan mampu menjadi salah satu metode efektif meredam konflik. Selain itu, pendidikan multikultural bisa menanamkan sekaligus mengubah pemikiran peserta didik untuk benar-benar tulus menghargai keberagaman etnis, dan agama, " kata Ketua STKIP PGRI Pontianak, Prof.Dr.Samion, M.Pd, , di sela-sela seminar pendidikan multikultural,...

WANITA LANDAK JADI REKTOR DI KENYA

Sulit menjadi pejabat di perguruan tinggi dalam negeri, ternyata ada orang Landak yang dipercaya menjadi seorang Rektor sebuah perguruan tinggi diluar negeri. Adalah Sr. Xaveria, SFIC, biasa dipanggil Arpina. Sejak 2003, ia memimpin sebuah kampus bernama The Teresia van Miert Development Centre (TMDC), di Nairobi, Kenya, Afrika Timur. Siapakah Suster Xaveria ? Bagaimana Suster ini bisa memimpin kampus diluar negeri ? beberapa bulan lalu, team Simpado berhasil mewawancarainya di Pontianak dan di Nangka-Menjalin. Berikut petikannya.****Orang Kenya memanggilnya muzunggu. Dalam bahasa Kiswahili, muzunggu artinya kulit putih. Suster ini memang berkulit...

MENELUSURI JEJAK-JEJAK EMAS DI MANDOR

Bagian (1)Sejarah adalah guru, dengan mengetahui sejarah, kita dapat berbuat sesuatu untuk masa depan. Dari catatan sejarah yang berserakan, ternyata penambangan emas, yang kini dikenal dengan nama PETI sudah sangat lama dikenal masyarakat Kalbar, bahkan ada sebagian kelompok masyarakat yang menjadikannya pekerjaan pokok. Pertengahan Mei dan awal Juni 2009, terusik razia PETI oleh aparat keamanan, sekelompok penambang melakukan aksi demonstrasi hingga aksi anarkis di kantor aparat keamanan di Mandor, Kabupaten Landak. Bagaimana jejak-jejak emas tersebut ? apa pelajaran penting yang dapat kita ambil ? bagaimana menyelesaikan persoalan ini dengan “win-win solution” ? Berikut laporannya. *******Mandor hanyalah kota kecil, tepatnya pasar yang terdiri dari deretan ratusan ruko (rumah toko) berbentuk...

Pages 351234 »

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons