Sejak jam 7 pagi tadi, saya kedatangan 2 tamu dari kampung pedalaman. Mereka sengaja datang untuk berkeluh kesah tentang perkembangan dikawasan yang dihuni orang Dayak sana. Mereka risau, bahwa perhatian pemerintah tak muncul. Kebijaksanaan tak ada, seakan-akan, mereka kehilangan makna hidup dialam kemerdekaan. Sejenak saya tersentak, saya sedih. Sepulang mereka jam 1 tadi, seharian saya risau. Saya bingung harus mengungkapkan kepada siapa hal ini. Syukurlah, blog ini menjadi teman setia, saya ingin berbagi dengan saudara-saudaraku dimanapun anda berada. Dari penelusuran cerita, paling tidak ada 2 hal yang rumit dan sulit terpecahkan penyelesaiannya, yang terungkap dari bibir mereka ini. Pertama; politik. Di kalbar, politik masih bercirikan primordialisme. Masing-masing kelompok etnik menonjolkan...