Oleh Yohanes Supriyadi
Indonesia diambang kehancuran !!! demikian Tan Malaka menjawab ketika ditanya mengapa para pemuda prograsiv revolusioner lebih suka mementingkan dirinya, kelompoknya sendiri. Dalam menghadapi imperialism, pemuda Indonesia seharusnya menjadi ujung tombak perjuangan, lanjut Tan Malaka.
Di Kalbar, pemuda Indonesia memang masih payah. antara satu dan lainnya masih juga saling "terajang" (bhs Pontianak). Ini adalah buah dari kemunafikan, ungkap Sindhunata (2003. Dalam rangka 80 tahun kebangkitan Pemuda dan 100 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia, saya menjadi reflektif dengan kondisi pemuda hari ini. Pemuda yang hanya mampu bergerak bila di "kasi" (bhs.Pontianak) bensin oleh "aktor" politik atau ekonomi yang sedang berkuasa, setelah itu, diam dan tiarap menunggu "mangsa" lagi. Pemuda yang kehilangan idealisme, jati diri sebagai pewaris peradaban. memang, fakta juga ada sebagian kecil pemuda yang betul-betul "berjuang" untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan platform, ideologi dan harga diri yang tinggi melalui perjuangan bermartabat, namun jumlahnya hanya sekitar 9% (Andi,2007).
PEMUDA INDONESIA
Yohanes Supriyadi
No comments
0 komentar:
Posting Komentar