Sungai Menyuke Tercemar Mercury

Sejak awal bulan november 2004, belasan unit mesin dong feng mengoyak tanah banyuke. Bumi yang terkenal dengan masyarakatya yang “ sensitif “ etnik ini seakan menangis melihat tidak banyak yang peduli dengan penderitaanya. Namun tidak dengan PAKAT, sebuah organisasi masyarakat adat di Kabupaten Landak. Melalui presidiumnya didaerah ini, PAKAT menyatakan menolak segala bentuk aksi pertambangan. Menurut Aspan Akran, bagaimanapun bentuknya pertambangan emas hanya akan menghasilkan racun seperti mercuri. “ Racun ini tidak berasa dan berbau, sulit larut dalam air dan tekanan uapnya tinggi “ ujarnya belum lama ini. Oleh karena khawatir bahwa rakyat Banyuke akan tercemar racun inilah maka PAKAT menyatakan sikap menolak operasi PETI.
Hal senada juga diungkapkan Sabirin, salah seorang presidium PAKAT wilayah Banyuke. Menurut Sabirin, pelaku pertambangan emas ini bukan orang Banyuke dan juga bukan orang landak. “ warga kampung hanya dimanfaatkan untuk pekerja dan penjaga keamanan “ katanya gusar. Kegusaran predisium PAKAT diwilayah ini sangat beralasan karena operasi tambang ini telah mencemari sungai Banyuke yang menjadi urat nadi kehidupan rakyat banyuke.
Sementara Syafiudin, presidium PAKAT lainnya menambahkan bahwa mesin-mesin dong feng beroperasi dikampung Sabah, Sidan dan Sabalat. Akibatnya limbah tambang lari kesungai banyuke. “ beberapa kampung telah menjadi korban yakni kampung Palah, Menjalin, Ansang dan pasar Darit “ ujarnya. Akran bersama teman-temannya telah mengadukan masalah ini ke Muspika Menyuke, namun belum ada tanda-tanda ditanggapi serius. “ saya kesal tidak banyak yang peduli dengan masalah ini. Kalau tidak kami akan melakukan aksi sendiri, dan jangan kami disalahkan “ katanya berapi-api.
Keluhan PAKAT ini direspon oleh Alidin, anggota DPRD landak asal menyuke. Menurutnya Pemkab Landak harus segera turun tangan dalam masalah ini, agar tidak semakin membesar. Sebagai wakil rakyat, ia menyayangkan banyak pihak tidak peduli dengan keluhan-keluhan masyarakat. “ saya siap memfasilitasi penyelesaian masalah ini bila diminta “ ujarnya kepada Ketua Presidium PAKAT, V Syaidina Lungkar baru-baru ini di Ngabang.

Posted in: Kisah Penting Dari Kampung