Adat Perkawinan Melayu Serimbu

Oleh Ya’M Hamidah Pi’i(Tokoh Masyarakat Melayu Serimbu Kab. Landak)

Pada zaman dahulu Nenek Moyang Melayu Kec. Air Besar, Kab. Landak, memang suadah lama mengenal adat- istiadat perkawinan melayu Kec. Air Besar, Kab. Landak. Menurut adat-istiadat beribu-ribu paulau besar kecil, bermacam-macam corak adat-istiadat yang dipakai oleh melayu, sebagai pri bahsa mengatakan “ Lain Padang- Lain Belalng, Lain Lubuk Lain Ikanya “ maka adat istiadatpun berlainan pula. Sebagaimana adat istiadat Melayu Serimbu Kec. Air Besar, Kab. Landak
- Seperti Adat Peratakan Gigi, Adat Perkawinan, Adat Tungkal Tawar, Adat Ngantar Tumpang, Adat Berbuang Telu’ Keae’ bertitik, Bergunting Rambut, Menyuap Nasi Adat dll.

MEMINANG
Bagi pihak laki-laki mengirimkan utusan satu atau dua orang sebagai ganti orang tua. Pihak laki-laki disebut Patonde. Setelah itu datang berkunjung ke pihak perempuan denagn diterima pihak perempuan atau keluarga pihak perempauan dan diadakan acara memutuskan kata pertunangan bagi yang telah disetujui kedua belah phak, pihak laki-laki maupun pihak perempuan, bererti sebagai acara perintis jalan pertungangan sudah selesai. Maka si lelaki maupun si perempuan sudah sah atau sudah resmi dalam pertunganya.

BELAHAR MERESMIKAN PERTUNGAN
Setelah kata sepakat pertungan sudah diikat maka diadakan acara peresmian. Pertunangan yang disebut Belahar. Maka dalam acara Belahar ini bagi pihak perempuan mengundang keluarga- sanak saudara- sanak pamili ahli waris dan tetangga yang terdekat, kemudian dilaksanakanlah acara pertungangan dari Patonde atau perwakilan dari pihak laki-laki, bahwa mengatakan pihak perempuan telah diadakan persetujuan pertunangan dengan menukar (tukar-menukar) pakian maupun barang-barang yang diantar / dibawa oleh pihak laki-laki dan pihak perempuan pun memberikan belasan kepada pihak laki-laki Adapun barang-barang antaran untuk Belahar dari sebelah pihak laki-laki adalah sebagi berikut :
 Satu Bentuk Cincin Emas
 Satu Helai Kain Batik
 Satu Helai Kain Baju
 Satu Helai Kain Anduk
 Satu Helai Celana Dalam
 Satu Helai Katang ( BH )
 Satu Botol Minyak Wangi
 Satu Pasang Sandal
 Satu Kotak Pupur ( Mec up )
 Satu Bak Gincu ( Lep Skilk )
 Satu buah Odol Gigi
 Satu Buah Sikat Gigi
 Satu Botol Henbodi
 Satu Buah Sabun Mandi

Dan barang-barang diarek keilir kampung dan bersama-sama orang yang mengantar barang-barang tersebut diatas. Untuk menuju kerumah pihak perempuan setelah sampai didepanrumah permpuan dengan gembira dan mengamburkan beras kuning kepada rombongan yang mengantar barang-barnag dari pihak laki-laki. Setelah itu dipersilahkan masuk dan dipersilahkan duduk, untuk sejenak setelah itu barulah disuguhkan air minum dan makan kue-kue yang telah dihidangkan oleh pihak perempuan. Selesai minum dan makan kue-kue barulah pihak laki-laki mempersilahkan perwakilan dari pihak perempuan untuk menerima antaran/ pinangan dari pihak laki-laki, dan setelah itu barulah dari pihak perempuan membalas barang-barang yang dibawa dari pihak laki-laki balasanya antara lain :
 Satu Bentuk Cinci
 Satu Helai Kain Pelekat
 Satu Helai Baju Kemeja
 Satu Helai Kain Handuk
 Satu Helai Sejadah
 Satu Buti Kopiah
Lalu didalam Belahar/ bertunangan diadakanlah kata sepakat/ perjanjian kedua belah pihak laki-laki maupun perempuan, seandainya apabila salah satu diantara kedua belah pihak ini mengingkar, mereka diadakan sangsi adat pertunangan antara lain sebagai berikut :
a) Kalau pihak perempuan yang mengingkar diadakan adat sebesar 10 real.
1. real dinilai dengan uang sebesar Rp. 15.000. barang-barang yang diberikan atau barang-barang antaran dari pihak laki-laki pada saat belahar/ peresmian pertunangan dikembalikan 2 (dua) kali lipat dan uang tersebut diberikan kepada salah satu orang tua yang dipercaya pada saat meminang sebagai uang penyapu. Maupun orang tua dari pihak laki-laki dan uang tersebut juga dibuatkan sedekah/ tolak bala. Kalau perempuan itu meningkari disebabkan atau digoda oleh pihak laki-laki lain.
b) Kalau pihak laki-laki mengingkar dikenakan adat sebesar 10 real, 1 (satu) real dinilai dengan uang Rp. 15.000. barang-barang balasan pemberian dari piahk perempauan itu dikembalikan seperti biasa, apa-apasaja yang diberikan pada saat bertunangan, termasuklah uang yang 10 (sepuluh) real itu juga harus dikembalikan kepada ahli waris pihak perempuan untuk pembaran penyapu. Maupun orang tua dari pihak perempuan dan mereka tersebut juga untuk dibuatkan sedekah tolak bala. Kalu laki-laki itu digoda oleh perempuan lain.
c) Jadi kesimpulan adat pertunangan yang mengingkari disebabkan diganggu/ digoda oleh pihak lain dari laki-laki maupun perempuan itu sama dikenakan sangsi adat sebesar 10 real, 1 (satu) real dinilai dari mata uang sebesar Rp. 50.000. itu dibagi 3 (tiga) bagian yaitu masing-masing : 1.1. Bagian sebesar Rp. 150.000. untuk pihak laki-laki
1.1. Bagian lagi sebesar Rp. 150.000. untuk pihak perempuan
3.1. Bagian lagi sebesar Rp. 200.000. untuk pengurus yang
menangani masalah adat pertunangan anatar dua belah
pihak tadi yaitu pihak laki-laki maupun pihak perempuan.


ACARA NGANTAR UANG
Sebelum acara perkawian berlangsung maka diadakan acara ngantar uang dan tempat tidur selengkapan. Sebelum acara pelaksanaan pihak laki-laki sudah memberitaukan terlebih dahulu kepada pihak perempuan sebab acara ngantar uang, akan dilaksanakan, maka pihak laki-laki mengirimkan salah satu seorang utusan kepada pihak perempuan apakah pihak perempuan sudah siap atau belum, apabila sudah siap maka utusan itu kembali dan menerima dan membawa laporan bahwa pihak perempuan sudah siap. Maka pihak perempuan mengundang para ahli waris, sanak saudara, pamili dan saudara-saudara tentangganya yang dekat untuk mempersiapkan kue-kue yang akan disuguhkan nanti untuk tamu yang datan membawa barang-barang uang antaran. Maka pihak laki-laki sebelum berangkat menuju ketempat/ kerumah pihak perempuan untuk membawa barang-barang dan uang antran tersebut. Akan diarak-arak keliling kampung sambail memukul Tor untuk menuju kerumah/ tempat pihak perempuan denan membawa barang-barang seperti alat-alat tempat tidurdengan membawa barang-barang seperti : alat-lalt tempat tidur, pakiana, alat-alat basama dan uang antaran, sampai diarumah pihak perempuan, rombongan dari pihak laki-laki memberi salam. Dari pihak perempuanpun dihantar beras kuning, kepada rombongan pihak laki-laki yang datang dan kemudian setelah itu barulah dipersilahkan masuk kerumah dan dipersilahkan duduk dan kemudian kemudian dipersilahkan lagi untuk minum dan makan kue yang telah disediakan oleh pihak perempuan. Selesai minum dan makan kue-kue yang telah disuguhkan barulah salah satu dari pihak laki-laki atau Patonde membuka acara penyerahkan barang-barang tersebut yang dibawa dari pihak laki-laki yang akan diserahkan kepada salah satu seorang perwakilan dari pihak perempaun untuk menerima barang-barang tersebut. Setelah acara serah terima, untuk merumuskan hari pelaksanaan perkawinan tanggal dan waktunya, setelah sepakat tanggal dan waktunya maka barang-barang yang akan diantarkan lalu dilihatka kepada undangan tadi, barulah salah satu seorang bekal membacakan doa selamat dan doa tolak bala. Barualah selesai acara ngantar uang dan selesai pula membirakan masalah amjang.
- Termasuklah bers katan ( beras pulut )
- Beras Bawal, Kelapa, Minyak Kelapa, garam, bawang merah/ putih
- Gula/ kopi dll.

MAJANG SEBELUM PERKAWINAN
Sebelum melaksanakan acara majang, dari pihak perempuan mengundang masyarakat untuk diadakan acara pembentukan panitia hari perkawinan anatara pihak laki-laki dan pihak perempuan, didalam acara pertmuan masyarakat atau rapat pertemuan panitia itu barulah terdapat kata sepakat yaitu terbentuknya susunan kepanitiaan :
 Ketua Umum
 Wakil Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Seksi-seksi anatara lain :
- Penerimaan Tamu ( LK/ PR )
- Pengundang ( undangan )
- Perlengkapan
- Konsumsi
- Dekorasi
- Hiburan
- Dokumentasi
- Kerohanian
- Baca-baca Bejikir ( berjanji ) dan Serekal.\
Setelah terbentuknya panitia maka panitialah bertanggung jawab untuk melaksanakan hari pesta perkawinan tersebut diatas. Seperti membuat adat keselamatan di4rumah pihak perempuan anatar lain :
• Berjiarah ke Makam Orang Tua
• Berbuang Telo’ Kue
• Ngantar Tumpang Kehilir dan ke Hulu Kampung
• Mandi Beras
• Bertungkal Tawar. Adapun adat-adatnya antara lain Sbb:
1. Daun Sirih 7 Lembar
2. Pianag Muda 7 Buah ( 1. Tangkai )
3. Uang Sen 1. Keping
4. Paku Picis 1. Batang
5. Telu’ 1. Buah
6. Lilin Merah 1. Batang
7. Sentek atau Sirih sekapur dan alat-alatnya seperti :
a) 1. Lembar daun sirih dan dioleskan dengan kapu’ sisrh
b) 1. Batang adun rokok nipah yang panjangnya ± 4 cm dan tembakau jawa seperlunya lalu semuanya dimasukan kedalam bokor yang telah disediakan setelah itu dibawa kesungai dan dipasang lilin samapai kesungai lalu diserapah ;
“ Ape Kate e To’ Kame Bekabar – berpadah kepada
Sida’ yang Nunggu Ae’ kame minta jagakan anak
Ucu’ Side’ yang mao megang Gawe atau mao
ngawinkan anak si Anu’ dengan si Anu’ to’ lah
kami beritaukan dan berkabar jangan na’ ngaru,
na’ ngacau gawe kame atau gawe anak ucu’ sida’
dan kame minta dijagakan takut mungkin mao’
ngacau sida’ tegakan jangan ngacau anak ucu’
kame
Selesai beserapah bara-barang itu semaunya dibuang, alau ngaut ae’ tadi dalam Mangkok. I. Bokor lalu dibawa naik, setelah itu airnay diminumkan kepada mempelai. Oleh orang yang dapat dipercayai untuk membuang telo’ ke ae’ tadi. Gunanya adalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan memberi roh halus supaya mereka tidak mengacau/ menggangu. Baik waktu pelaksanaan hari pesta nant.
II. Adapun alat-alat untuk ngantar tumpang adalah sebagai berikut :
1. Ranceh dari daun kelapa muda untuk menyimpan alat-alat seperti dibawah ini
2. 1. Ekor ayam panggang yang beratnya ± ½ Kg.
3. 1. Mangkok nasi kuning
4. 1. Buti’ Cucur yang dibuab dari tepung beras + gula merah
5. 1. Batng lilin merah
6. Nasi ongko’ 7 warna = a. Warna Putih
b. Warna Merah
c. Warna Hitam
d. Warna Ungu
e. Warna Biru
f. Warna Kuning
g. Warna Coklat
7. Sirih sekapur atau sentek ( 1. lembar daun sirih dioleskan dengan kapur, sirih, pinang sedikit, 1 batang rokok daun nipah yang panjang ± 4 cm dan tembao jawa secukupnya. Jadi tujuanya sama seperti bebuang telo’keae’, karena memang ada salah satu keluarga pada zaman dulu orang yang raib mau lahir gimbaran buaya dll.

III. Alat-alat untuk mandi beras adalah sebagi berikut :
1. Beras benar ± ½ gantong ( ± 3 cupak )
2. Uang sen sebayak 7 keping. Nanti setelah selesai uang sen tersebut diganti sebesar Rp. 7.000.
3. Uang rupiah seberapa kerelaan
Waktu mandi lalu dibacakan doa selamat, doa tolak bala dan doa kumut supaya minta jauhkan bala dan marabahaya dibawah langit - diatas bumi – didarat maupun dilaut.
IV. Alat-alat untuk tungkal tawar adalah sebagai berikut :
1. Tepung beras dikasi sedikit kunyit supaya warnanya agak kuning dan campu sedikit air supaya tepung itu encer.
2. Setelahselesai dikasi kunyit lalu dimasukan kedalam tempatnya yang memang tempatnya sudah sepesial. Kusus tempatnya lalu di ocok-ocok sambil membaca doa selamat dan minta mudah rejeki supaya kedua mempelai menjadi sehat, rukun, damai dalam rumah tangga termasuklah keluarga yang mengangkat gawe.
3. Beras benar ± 1 gantong
4. Uang seberapa kerelaan
5. Tali benag yang panjangnya ± 1 meter
6. Besi atau pisau dapur dan ditambah 1 pucuk jarum
7. Pengibau semacam nyiru kecil
8. Patahan peredah yang pernah dipakai oarang untuk memasang mata beliung
9. Beras kuning secukupnya yang disimpan kedalam kobek

Setelah itu barulah mematik-matikan air tepung tawar kebadan kedua mempelai dan keluarga yang mangku/ memegang gawe supaya sehat wal afiat, tidak ada gangguan dari roh-roh halus yang jahat dengan pamangnya antara lain pama pangingu yang mengusai ae’ darat, laut, sungai, lubuk, tenggorok dll. Kame berkabar, berpadah kepada kita’ bahwa kame to’ mao’ ngawinkan anak siano’ yang bernama Ano’ ( siano’) jangan na’ nagru, na’ ngacau, kame’ kalau maseh Ne’ Ngacau – Ne’ Ngaru jangan ngatakan kame salah, to’ kame sudah membare/ sida makan. Sebelum hari H nya (hari pelaksanaan) perkawinan terlebih dahulu diadakan acara majang, majang itu artinya untuk mengundang / mengumpulkan sanak saudara-sanak pamili atau masyarakat umum. Lalu waktu majng itulah sanak saudara-sanak pamili- sanak keluarga mengantar beras, yaitu beras benar, beras katan, kelapa, ayam, dan uang. Yang telah ada membawa beras ada juga yang membawa uang yang dimasukan kedalam amplop. Uang itu terserah berapa kerelaan yang bersangkutan memberi dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Waktu amjang itu pula pagi-paginya bergantung-gantung kelambu dan disertai dengan serakal atau berbaca-baca dengan kitab berjanji selesai bergantung-gantung barulah panitia bagian seksihidangan menyiapkan hidangan dan minuman sealahkedarnya dan malamnya diadakan Akad Nikah.

PELAKSANAAN PERKAWINAN ( AKAD NIKAH )
Sebelum akad nikah dimulai terlebih dahulu yang harus hadir adalah :
1. Penghulu ( P3N)
2. Saksi-saksi nikah 2 orang diambil dari Bilal
3. Orang tua wali dari pengantin perempuan
4. Kedua mempelai ( calon suami-istri )
5. Masyarakat Umum
Setelah siap para undangan atau orang-orang yang diperlukan barulah panitia bagian seksi Baca-baca mempersilahkan orang-orang tua yang sudah hadir dan sudah sedia, lalu mulailah Berbaca-baca (Berdikir) sampai jan 23.00 wiba (11.00 malam) barulah berhenti sebentar untuk memberitaukan kepada pengantin laki-laki bahwa baca-baca sudah selesai. Sebelum turun dari rumah penganti laki-laki atau piahk laki-laki mempersiapkan kue-kue dan minuman yang telah disediakan oleh pihak laki-laki, selesai makan kue dan minuman barulah pengantin laki-laki itu diturunkan dari rumahnya dan diarak-arak berkeliling kampung untuk menuju ke rumah pengantin perempuan. Dan smabil dipukulkan tar. Sampai dirumah pengantin perempuan lalu dihamburkan beras kuning sambil mengucapkan selamat dan rombongan yang ngantar penganti laki-laki itu dipersilahkan masuk dan dipersilahkan duduk. Pengantin laki-laki itu dipersilahkan duduk yang tempatnya sudah disediakan untuk melaksanakan akad nikah. Sebelum akad nikah dilaksanakan atau dimulai terlebih dahulu pembawa acara mempersilahkan orang tua wali pengantin perempuan untuk menyerahkan walinya kepada penghulu ( P3N ) untuk menikahkan anaknya perempuan yang bernama si Anu denagn orang laki-laki yang bernama si Anu bin si Anu calon suaminya. Selesai Akad Nikah lalu diadaklan Sarekal, didalam baca-baca ( sareka) langsung Betitik – Begunting – Penyuapan (penyuguhan) Nasi Adap lalu lansung bersanding. Selesai acara Akad Nikah lalu diadakan acara makan-makan yang telah disediakan panitai bagian seksi dan sekaligus bersalam- salaman atau berjabatan tangan memberikan doa restu kepada kedua mempelai. Dan besok paginya diadakan mandi pengantin, diarek-arek dipukulkan tar, waktu mandi pengantin itu diadakan bebaca-baca lagi atau serekal, lalu bagian seksi mandi pengantin mulai mendekati badan (tubuh) kedua pengantin lansung disamburi dengan air. Sudah selesai mandi barulah perempuan yang mandikan pengantin disuruh pengantin menepuk selodang mayang pinang sampai pecah dan keluarlah mayangnya. Selesai mandi barulah para undangan dipersilahkan mengambil makanan yang telah disediakan oleh panitia bagian seksi hidangan dan sekaligus bersalam-salaman (berjabatan tangan) denagn pengantin dan sekaligus memberikan doa restunya kepada kedua mempelai dari jam 08.00 wiba sampai jam 21.00 wiba baru selesai. Selesai Akad Nikah perkawinan besok paginya diadakan acara tepung tawar, Sambil membuka pelawa/ kado orang tua dari kedua belah pihak dar kedua mempelai pengantin laki- laki dan pengantin perempuan dan ditambah lagi satu atau dua orang Bilal dan Kepala Dusun, Kepala Desa, Ketua RT untuk menyaksikan Pelawa/ Kado tersebut, selesai membuka pelawa/ kado lalu pembukaan dibacakan doa selamat oleh salah satu Bilal yang ditunjuk oleh pihak perempuan dan pihak keluarga perempuan sekaligus mengundang lagi acar malam Meco. Lalu malamnya diadakan lagi acara Meco. Meco artinya memberikan nasihat-nasihat kedua/ sepasang pengantin. Oleh orang tua seperti Bilal (Pengurus Agama), Penghulu (P3N), Kepala Dusun, dan Kepala Desa. Selesaiacara Meco barulah diadakan acara resepsi/ Hiburan seperti tari Jepin, bergambus, berhdrah dan bertandak atau berbalas pantun dan karaoke. Pemain atau hiburan yang tidak melanggar aturan – aturan agama.



0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons