Foto ini adalah suasana ritual Ngirik Padi, yakni proses menanggalkan biji padi dari tangkainya. Hingga hari ini, setiap membuka ladang, warga Dayak Taradu menanam berbagai jenis padi lokal, tergantung keinginan dan minat. Padi-padi lokal yang masih dilestarikan mereka setiap musim tanam ladang diantaranya jenis padi Palawakng (dikampung ini dikenal sebagai padi Malawi), Padi Monceng, Padi Manjang, dan Padi Manyuke. Warga juga masih sangat taat dengan adat istiadat. Hampir seluruh siklus perladangan dilakukan setiap tahunnya. Diantaranya dimulai dari Baburukng, Sambayang Basi, Ngawah, Nabas, Nabakngi’, Ngarangke Raba’, Nataki’/Ngarentes, Nunu, Ngarantak/ngalaet, Nugal, Ngarumput, Mipit, Bahanyi, dan Matahatn. (akan diceritakan kemudian). Karena taat dengan siklus perladangan secara adat inilah, dikampung ini tidak pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan sebagaimana banyak terjadi dikampung lainnya diKalimantan Barat.
Ritual Ngirik Padi
Yohanes Supriyadi
No comments
0 komentar:
Posting Komentar