Dari pengalaman politiknya, Orang Dayak termasuk suku bangsa yang paling “manut” (taat dan patuh) terhadap pemerintah yang berkuasa di Indonesia, baik sejak Koloni Cina (Lan Fang dan Monterado), Kesultanan Islam, Kolonial Belanda, Jepang, Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan Soesilo Bambang Yudhoyono. Belum ada sejarah pemberontakan terhadap pemerintah yang berkuasa dikalangan Dayak. Dayak bukan tipikal suku bangsa yang suka memberontak, apalagi melepaskan diri dari negara. (bandingkan dengan Aceh, Maluku, Papua, Sulsel, DI TII, dll). Daya tekan kaum Dayak terhadap pemerintah rendah, karena memang budayanya memang begitu. Tidak heran, sejak kemerdekan hingga kini, tidak pernah satupun tokoh Dayak yang dipercaya sebagai pemimpin nasional Indonesia...