Oleh Yohanes Supriyadi
Berbeda dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Landak, Dewan Adat Dayak Kecamatan Menjalin menggelar upacara adat Naik Dango ke-II tingkat kecamatan. “kami bukan sekedar ingin beda dari yang sudah ada, namun kegiatan ini srategis untuk melestarikan adat dan mengkonsolidasikan masyarakat adat yang tersebar di 40 kampung se-Kecamatan Menjalin” ujar Thomas Apon, Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Menjalin dalam sambutannya ketika pembukaan Naik Dango Ke-II di Rumah Adat Dayak Menjalin. Menurutnya, semakin hari adat semakin ditinggalkan oleh masyarakat, apalagi sekarang telah memasuki era globalisasi. “ada anggapan, adat itu sudah kuno, nah inilah yang berbahaya bagi masa depan masyarakat adat” ujarnya.
Oktavius,S.Sos, Camat Menjalin, dalam sambutannya menyoroti ketertinggalan masyarakat adat dalam seluruh bidang kehidupan. “ini bukan saja karena desakan orang luar, namun dari masyarakat adat sendiri. Karena itulah, melalui Naik Dango ini, bukan saja kita ingin melestarikan adat istiadat, tetapi juga menjadi sarana komunikasi dan saling bertukar informasi antar pihak agar Kecamatan Menjalin semakin maju” ujarnya seraya menjelaskan bahwa dengan Naik Dango, berarti akan kenaikan (kemajuan) dari seluruh bidang pembangunan, khususnya bidang pertanian agar tidak ada lagi penderita gizi buruk dan kekurangan pangan dimasyarakat.
Menurut Sarinus, S.Pd, Ketua Umum Panitia Naik Dango, selain seminar Pemuda Adat Dayak, juga akan digelar ritual Naik Dango dan berbagai pertandingan olahraga dan seni tradisional, antara lain Pencak Silat, Lagu Daerah (Solo untuk putra/putri), Festival Jonggan, Lomba Ketapel, Lomba Sumpit, dan Pangka Gasikng. Ditambahkannya bahwa, rencana awalnya panitia akan menyelenggarakan prosesi adat “Ngicakng Panompo” dari masing-masing Binua se-Kecamatan Menjalin. “namun karena persiapan kita agak mepet, khususnya setelah mengikuti Naik Dango tingkat Kabupaten di Kecamatan Sebangki tanggal 27 April lalu, maka kegiatan menyerahkan Panompo’ belum bisa diadakan pada tahun ini, mudah-mudahan bisa ditahun depan” ujarnya.
Supandi, SPd.MH, Tokoh Masyarakat Menjalin, yang juga menjabat sebagai anggota POKJA ADAT, kedepannya, Naik Dango tingkat kecamatan ini akan digelar sebelum Naik Dango tingkat Kabupaten. Tujuannya untuk menyeleksi bibit-bibit atlet terbaik dari seluruh Binua di Kecamatan Menjalin. Menurut Mantan Anggota DPRD Landak ini, setiap Binua mengirimkan atletnya untuk bertanding dalam arena Naik Dango tingkat Kecamatan, pemenang (juara pertama, red) akan dikirim untuk menjadi delegasi Kecamatan Menjalin dalam Naik Dango tingkat Kabupaten. “ini penting, agar ada keadilan bagi seluruh warga masyarakat adat dalam berpartisipasi mendukung kegiatan Naik Dango” ujar Wakil Ketua DPC Partai PIB Kabupaten Landak ini.
Ritual Naik Dango ke-II tingkat Kecamatan Menjalin ini dihadiri oleh ribuan masyarakat adat se-Kecamatan Menjalin, juga hadir perwakilan dari masyarakat adat di Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak, Camat Mempawah Hulu, Paiman S.IP yang juga merupakan putra terbaik Menjalin asal Desa Bengkawe beserta istri, perwakilan dari Kecamatan Sompak, Mempawah Hulu, Samalantan Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Sadaniang dan Kecamatan Anjungan Kabupaten Pontianak. (yohanes supriyadi/heri irawan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar